JAKARTA | Kabar Nurani – Sedang trend saat ini, permainan dua bola diikat dengan tali kemudian dibenturkan bola tersebut satu dengan lainnya, sehingga menimbulkan bunyi. Itulah permainan lato-lalo. Baik anak-anak hingga orang dewasa banyak menggandrungi permainan lato-lato tersebut.
Namun seiiring perkembangan nya, permainan lato-lato juga ada yang bisa membahayakan keselamatan orang, jika permainan nya tidak dilakukan dengan benar. Bahkan hingga berita ini diturunkan,ada beberapa kasus kecelakaan akibat dari permainan lato-lato, baik itu dari anak-anak hingga dewasa.
Pada akhirnya, pemerintah setempat sudah mulai melakukan penertiban di beberapa tempat, salah satunya sekolah. Tentunya ini menjadi perhatian yang serius.
Salah satu tokoh masyarakat, Jims Charles Kawengian yang akrab dipanggil bang Jimny C.K, Ketua Umum GL PRO 08 yang juga Ketua DPD Hanura DKI pengganti Ongen Sangaji hasil Musdalub Hanura DKI 2022 yang lalu, menanggapi fenomena penertiban mainan lato-lato. Melalui pesan singkat Whatsapp kepada media, Selasa malam (10/01/2023), Jims C.K memberikan tanggapannya. “Penertiban dalam bentuk apapun, dengan alasan keselamatan, siapapun akan mendukung nya. Di manapun sah-sah saja untuk melakukan penertiban, tapi ini aneh dan terlalu berlebihan jika penertiban lato-lato berupa permainan anak bahkan dewasa juga orang tua yang dilakukan di lingkungan Sekolah Dasar di Wil Kecamatan Johar Jakarta Pusat dengan melibatkan SatPol PP berseragam lengkap itu sangat tidak baik,” pungkasnya.
“Saya mengecam tindakan penertiban di lingkungan Sekolah Dasar dengan melibatkan Sat Pol PP seragam lengkap. Apapun alasannya mereka itu masih anak-anak yang otomatis saat di periksa oleh petugas. Jiwa mereka pasti takut dan gugup apalagi jika anak tersebut kebetulan membawa permainan yang di cari. Mau seperti apa teguran halus dari petugas berseragam lengkap, itu tetap akan membuat anak menjadi takut.”
“Ini sebenarnya program nya siapa sih ?? Sat Pol PP atau dari pihak sekolah ? Apa cuma karena Lato-lato di Sekolah Dasar harus libatkan petugas untuk menertibkannya ? Apa mereka sudah tidak mau mendengar dan patuh lagi pada guru-gurunya sehingga harus turunkan petugas berseragam begitu ??? Ini ironis sekali !!, ” ujarnya.
“Saya sebagai orang tua yang masih mempunyai anak yang bersekolah di Sekolah Dasar, sangat-sangat tidak setuju dengan penertiban seperti ini.
Apapun itu setidaknya psikis anak-anak ini pasti terganggu dong !!.”
“Sebelum tindakan-tindakan penertiban seperti ini akan banyak di lakukan di wilayah lain, maka saya mendesak Pemprov DKI dan Instansi terkait untuk mengevaluasi penertiban-penertiban yang melibatkan anak-anak kecil di bawah 12 tahun khususnya di lingkungan sekolah.”
“Saya sangat setuju dengan peneriban llato-lato di lingkungan SD, tapi tidak harus turunkan petugas Sat Pol PP berseragam lengkap dong. Untuk apa fungsi guru-guru pendidik di sekolah ??,” pungkas nya. (**).